Membaca Al-Qur'an 10 Menit

Seperti diberitakan harian Haluan (selasa, 13/1), beberapa SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di Lingkungan Pemko Padang telah mulai melaksanakan membaca Al-Quran selama 10 menit setiap hari kerja. Menurut Walikota Fauzi Bahar program ini diluncurkannya di jajaran Pemko Padang, terinspirasi oleh kebijakan Kapolri yang memerintahkan semua tingkatan jajarannya untuk membaca Al-Quran 10 menit setiap hari sebelum bekerja.

Pertanyaannya adalah, manfaat apa yang dapat dipetik dari kebijakan ini ?

Sebuah hasil penelitian ilmiah di Inggris baru-baru ini menyimpulkan, bahwa sekelompok karyawan yang selalu membaca dan memahami kitab sucinya dengan baik dan konsisten, ternyata unjuk kerja dan semangat kerjanya jauh lebih baik dari kelompok karyawan yang tidak membaca dan memahami kitab sucinya dengan baik. Bahkan yang spetakuler, kelompok karyawan yang selalu terkait hatinya dengan Kitab sucinya ini memiliki ide-ide cemerlang dan cendrung jauh lebih baik membangun kerjasama dengan jaringan kerjanya.

Bagi kita, adanya karyawan/staf baik PNS atau swasta yang memiliki disiplin yang tinggi, inovatif, kreatif berakhlakul karimah dan memegang teguh komitmen sebagai pelayan public adalah sebuah kebutuhan ditengah semakin tingginya berbagai permasalahan dan tuntutan yang ada di masyarakat.

Oleh karena itu, tentulah menjadi sebuah kiniscayaan bahwa apapun cara untuk meningkatkan kinerja, disiplin, inovasi dan kreatifitas serta prilaku yang akhhlakul karimah mestilah kita tetapkan dan kita dukung, Apalagi membaca Al-Qu’ran, yang kalau dibaca tidak hanya menyentuh dimensi kerja ataupun disiplin yang kita sebut-sebut itu, tetapi membaca Al-Quran membumbung jauh melampui dimensi kelahiriahan yang kita kenal. Membaca Al-Quran pada setiap huruf yang melekat padanya, adalah amal ibadah yang mempertautkan seorang hamba dengan sang pencipta.

Allah berfirman,” Apabila kamu berbuat baik, maka kebaikanmu itu adalah untuk dirimu sendiri, dan apabila kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu akan menimpa dirimu sendiri.

Dikutip dari Harian Umum Haluan (14/1/09)
Tulisan : Hasrul Piliang