Pakaian Marapulai

Yang disebut marapulai adalah seorang laki-laki yang sedang berada dalam upacara adat (diparalekan) karena memasuki status kedewasaan, yaitu "sumando" ka rumah urang.

Pakaian marapulai biasanya adalah "pakaian kebesaran adat" yang di lazimkan bagi penghulu dalam Luhak Nan Tigo di Minangkabau.

Adapun pakaian Ninik Mamak tersebut pada pada pokok nya enam macam, walaupun tidak persis sama dengan masing-masing luhak.

1. Deta (Destar Tutup Kepala)
Destar menurut bentuk ikatan nya terdiri dari tiga bentuk, yaitu :
"Tabu situntung"
"Gajah manyasok"
"Deta Baikek"
Sedangkan menurut warnanya ada empat :
"Deta hitam bakatak"
"Deta ungu bapalangan"
"Deta putiah kuniang"
"Deta hijau baungu"

Deta baikek melalui masa dan waktu mengalami proses bentuk "Saluak" yang lazim di kenal saat ini.

2. Baju
"Baju gadang basiba, siba batanti kiri kanan"

3. Sarawa (Celana)
Celana kebesaran ini ada dua macam yaitu:
"Sarawa guntiang ampek"
"Sarawa panding Aceh"

4 Serong (Sisamping)
Dalam adat disebutkan :
"Baserong kain bibia sirah"
satampok laweh tapinyo
suto balako kasamonyo"

5 Karih (Keris)
Sebagai senjata kesaktian penghulu :
"Dipasisik karih sabila,
baju tasangkuik di gambanyo"

6. Tungkek (Tongkat)
Sebagai pegangan penghulu:
"Diganggam tungkek sabatang"



Sumber : Adat Marapulai
Karangan Bahri Rangkayo Mulia
Buletin Sungai Pua No. 24 Maret 1988